Baru-baru ini, beberapa tipe mobil kremasi keliling muncul kembali di Tiongkok, memicu kritikan dan penolakan dari masyarakat Tiongkok. Pasalnya adalah mobil kremasi keliling itu sulit dikelola dan mungkin menjadi sarana untuk menghilangkan jejak bagi penjahat yang membunuh orang demi pengambilan organ untuk dijual.
XIONG BIN & HUANG YUNING
Baru-baru ini, ada beberapa tipe mobil kremasi keliling yang dipromosikan secara online di Tiongkok. Meski semuanya mengaku sebagai kendaraan kremasi buat hewan peliharaan dengan kapasitas berbeda-beda. Ada mobil yang bisa mengkremasi hewan seberat 120 jin (setara 60 kg) atau 150 jin (setara 75 kg). Namun netizen tidak kalah jeli, komentarnya: “Hewan peliharaan apa seberat itu ? Jelas-jelas itu adalah kendaraan untuk mengkremasi jenazah orang. Tampaknya orang hilang di kemudian hari tidak bisa ditemukan lagi.”
Oleh karena itu, banyak netizen yang menolak penggunaan mobil kremasi keliling. Pria warga Beijing bermarga Li mengatakan bahwa akibat epidemi dan gejala sisa vaksin, diperkirakan masih akan ada banyak orang yang meninggal di masa mendatang. Di mana-mana kita bisa melihat krematorium diperluas, namun munculnya mobil kremasi keliling membuat masyarakat tidak nyaman, karena jika tanpa adanya regulasi maka mobil ini akan menjadi sarana untuk berbuat kejahatan.
“Musim dingin tahun lalu, seluruh rumah duka dan krematorium lumpuh lantaran terlalu banyak jenazah. Tahun ini jumlah orang yang meninggal pun pernah mencapai sebuah puncak kecil. Promosi besar-besaran dari beberapa perusahaan karoseri pembuat kendaraan kremasi keliling membuat masyarakat menjadi panik. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pelajar dan anak-anak muda menghilang tanpa alasan, bahkan jenazah mereka tidak ditemukan. Kekuatan jahat yang berada di balik penculikan itu adalah untuk mendukung industri transplantasi organ,” ungkap Mr. Li.
Mr. Li lainnya yang merupakan penduduk Guangxi, mengatakan bahwa mobil kremasi keliling ini mengingatkan kita terhadap banyaknya insiden orang hilang di Tiongkok, jangan-jangan jejaknya pun dihilangkan dalam mobil itu setelah organ-organ diambil secara paksa untuk dijual.
“Mencari uang dengan menghalalkan segala cara, saya pikir ini berkaitan dengan industri transplantasi organ, pengambilan paksa organ dari tubuh siapa saja, kemudian jenazahnya dikremasi dalam mobil itu. Namun hal yang membuat kita semakin tidak nyaman hidup di Tiongkok adalah kendaraan tersebut dapat dijual kepada siapa saja. Jadi kasus orang hilang kelak akan semakin sulit dibongkar,” katanya.
Mr. Shao, warga Provinsi Henan percaya bahwa kemunculan mobil kremasi keliling di jalan adalah bencana bagi masyarakat kelas bawah, jadi harus ditolak.
Mr. Shao mengatakan: “Akankah munculnya mobil itu menjadi petaka bagi masyarakat karena pengambilan organ dari tubuh anak-anak kemudian langsung jenazahnya dikremasi dalam mobil. Sangat sedih melihatnya. Ini adalah petaka bagi masyarakat kelas bawah, karena orang kelas atas butuh organ.” (ET/sin/sun)