Jun 15, 2023
2 mins read
155views
2 mins read

Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh

Ada seorang Ayah yang memiliki dua orang putra, yang suka bertengkar. Setiap kali kedua putranya bertengkar, sang Ayah akan memberi nasehat, namun semua upayanya itu gagal. Setelah beberapa waktu kemudian, kedua putranya itu bertengkar lagi dan lagi.

Jadi sang Ayah berpikir untuk memberikan sebuah contoh langsung pada kedua putranya, daripada hanya sekedar memberi nasehat.

Suatu hari, sang Ayah memberikan putranya, masing masing satu batang kayu tipis. Kemudian Ayah berkata: “Putraku, cobalah kalian patahkan batang kayu itu.”

Salah satu putranya menjawab: “Baik Ayah, ini sangat mudah bagi kami.”

Dengan mudahnya, mereka berhasil mematahkan batang tersebut. Sang Ayah tersenyum, lalu menunjukkan batang kayu tipis lain, yang kali ini telah diikat bersama hingga menjadi satu buntalan kayu tebal. 

(Ayah): “Nah, sekarang kalian cobalah mematahkan satu bundel batang kayu ini!” 

Kakak beradik itu saling memandang. Mereka lalu mencoba dengan sekuat tenaga mematahkan satu bundel batang kayu itu, yang walaupun terlihat tipis, tetapi ternyata setelah disatukan bersama menjadi sangat kuat. Salah satu putranya lalu berkata pada sang Ayah. 

“Ayah, kami menyerah, mana bisa batang-batang kayu ini dipatahkan bersama. Mereka terlalu kuat! Mereka harus dipatahkan satu persatu, baru bisa.” 

Sang Ayah kembali tersenyum, lalu berkata pada kedua putranya: “Nah, tepat seperti itulah kalian, anak-anakku! Jika kalian hidup rukun dan saling bersatu, kalian akan kokoh dan kuat. Tapi jika kalian terus saja suka bertengkar karena masalah-masalah kecil, maka kalian akan hancur, seperti batang kayu yang tipis itu!” 

Kedua kakak beradik itu pun mengerti, dan sejak itu mereka menahan diri agar tidak bertengkar lagi. Jika mereka berselisih paham, mereka segera teringat pada sebatang kayu tipis yang sangat mudah dipatahkan itu, dan berusaha bekerja sama mencari jalan keluar, agar dapat kokoh seperti batang kayu yang tebal. 

Karena, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.