Name: Orang Tua di China Lebih Memilih Anak-Anak Mereka Menjadi Biasa-Biasa Saja | 影片 | 乾淨世界
Uploaded: 2023-12-02T20:32:33.391Z
Duration: 3 min 22 s
Description: Orang Tua di Daratan China Lebih Memilih Anak-Anak Mereka Menjadi Orang yang Biasa-Biasa Saja: Seorang Kritikus Mengaitkannya dengan Pendidikan Patologis Baru-... | 影片 | 乾淨世界

China Terkini

https://video5-us-west.cloudokyo.cloud/video/v6/78/78/62/787862e1-a13e-403c-a5bd-f8190064a077/master.m3u8

Orang Tua di Daratan China Lebih Memilih Anak-Anak Mereka Menjadi Orang yang Biasa-Biasa Saja: Seorang Kritikus Mengaitkannya dengan Pendidikan Patologis

Baru-baru ini, sebuah jenis video tertentu secara konsisten muncul di platform media sosial di daratan China. 

Dalam video-video ini, para orang tua, bersama dengan anak-anak mereka, membuat sebuah deklarasi yang menyatakan, "Kami dengan sukarela melepaskan kesempatan untuk dilihat sebagai kontributor utama bagi bangsa kami dan puas menjadi warga negara biasa. 

Pada saat yang sama, kami menerima dan mengakui bahwa anak-anak kami biasa-biasa saja." 

Para orang tua selanjutnya menyatakan, "Kami melepaskan kesempatan untuk menyingsingkan lengan baju dan terlibat dalam upaya yang berat, dan memilih pendekatan yang lebih santai dan menyenangkan dalam pembelajaran dan pengembangan diri. 

Terlepas dari hasil akhirnya, kami tidak akan mempertanyakan kualitas pendidikan yang diberikan oleh sekolah-sekolah tersebut." "Kami tidak percaya bahwa tekanan dapat diubah menjadi motivasi; sebaliknya, tekanan lebih cenderung bermanifestasi menjadi masalah kesehatan. 

Motivasi sejati, kami percaya, berasal dari pengejaran kebahagiaan dan minat yang tulus yang berada jauh di dalam hati kita."

Menanggapi hal ini, penulis dan kritikus Hong Kong, Yen Chun-ho, berbagi di Facebook bahwa seluruh sistem pendidikan PKC di China telah memburuk hingga ke tingkat yang ekstrem. 

Selain menyiksa anak-anak muda, sistem ini juga telah menyimpang dari fungsi pendidikan yang seharusnya. 

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan promosi ideologi Xi Jinping. 

Sekolah-sekolah mendorong pemujaan pribadi, menanamkan pengetahuan yang sudah ketinggalan zaman, dan menerapkan manajemen yang menyakitkan pada individu-individu muda. 

Gagasan bahwa sekolah-sekolah seperti itu dapat menghasilkan talenta dianggap sebagai kejadian yang aneh.

Yen Chun-ho juga mengamati bahwa dalam beberapa tahun terakhir, sering ada laporan tentang anak-anak yang mengalami depresi mental, kelainan psikologis, dan bahkan nekat bunuh diri karena tekanan akademis yang luar biasa. 

Persaingan untuk masuk sekolah di daratan China telah meningkat menjadi patologis, mendorong orang tua yang teliti untuk melawan tren yang merugikan ini. 

Dia berpendapat bahwa ujian yang tidak perlu dan berlebihan, ditambah dengan taktik seperti pemukulan, omelan, perampasan waktu luang, dan menghambat minat anak-anak, tidak hanya menyiksa mereka tetapi juga menyebabkan kerugian besar pada masa kecil mereka dan menghambat pertumbuhan mereka di masa depan.

Awal bulan ini, diskusi tentang topik seperti hilangnya waktu istirahat 10 menit pada siswa sekolah dasar dan menengah yang hampir tidak memiliki waktu untuk ke kamar kecil menjadi topik yang menarik di media sosial China. 

Netizen dari berbagai daerah di China melaporkan bahwa waktu istirahat siswa sekolah dasar telah dilanggar, dan mereka hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki waktu untuk istirahat ke kamar kecil. 

Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya selama beberapa tahun terakhir, kesehatan mental siswa China semakin menurun, ditandai dengan meningkatnya insiden depresi dan kecemasan di kalangan anak-anak dan remaja. 

Baru sebulan lebih sedikit memasuki tahun ajaran baru, ada laporan tentang kelebihan penghuni di departemen kesehatan mental anak-anak di Beijing. Lin Hong, seorang psikiater anak di Rumah Sakit ke-6 Universitas Beijing, secara terbuka menyatakan bahwa banyak anak bergulat dengan masalah psikologis dari sekolah dasar hingga sekolah menengah, dan beberapa anak telah menggunakan tindakan ekstrem, seperti bunuh diri.

#cina #tiongkok #china #sekolah #murid #pendidikan #orangtua #mahasiswa #universitas #prestasi #psikologi #kurikulum #pelajaran #belajar #kelas #kualitas