Name: "RUU Perlindungan Falun Gong" Dirilis, Anggota Parlemen Jepang Serukan Negara Lain untuk Mengikuti | Video | Gan Jing World - Teknologi untuk Kemanusiaan | Video & Streaming Film
Uploaded: 2024-07-08T03:28:13.168Z
Duration: 2 min 54 s
Description: Baru-baru ini, beberapa anggota parlemen Jepang menyatakan dukungannya terhadap "RUU Perlindungan Fa... | Video | Gan Jing World - Teknologi untuk Kemanusiaan | Video & Streaming Film

Truth Media Indonesia

https://video3-us-west.cloudokyo.cloud/video/v9/43/6b/4f/436b4f5f-0964-4c9c-83e1-fde88e0510c4/master.m3u8

Baru-baru ini, beberapa anggota parlemen Jepang menyatakan dukungannya terhadap "RUU Perlindungan Falun Gong" yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS pada 25 Juni dan mendesak pemerintah Jepang untuk segera mengikuti dan membuat undang-undang terkait untuk melindungi Falun Gong. 

Anggota Dewan Kota Hirakata di Prefektur Osaka, Taguchi Takeyuki, mengatakan, "Undang-undang yang disahkan oleh AS ini sangat berarti. Keputusan yang dibuat oleh negara yang paling berpengaruh di dunia sangat saya apresiasi. Isinya cukup mendalam, saya berharap negara-negara di seluruh dunia, termasuk Jepang, dapat mengikutinya."

"RUU Perlindungan Falun Gong" menuntut agar Partai Komunis Tiongkok segera menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong dan meminta pemerintah AS untuk bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk memberlakukan sanksi berat terhadap pelaku kejahatan seperti pengambilan organ secara paksa. Sanksi ini termasuk pembekuan aset, larangan masuk, pencabutan visa, denda maksimal 1 juta dolar AS, dan penjara hingga 20 tahun.

Anggota parlemen Jepang menganggap undang-undang ini sangat mengikat.

Anggota Dewan Kota Sakai di Prefektur Osaka, Nishikawa Ryohei, mengatakan, "Isinya sangat ketat. Saya pikir Jepang juga harus mengambil sikap tegas, melarang pelaku (penganiayaan) masuk, atau mengusir mereka yang sudah masuk."

Anggota Dewan Kota Chigasaki di Prefektur Kanagawa, Mizushima Seiji, mengatakan, "Kami harus menyerukan kepada dunia, begitu orang tahu tentang undang-undang ini, efeknya akan terlihat. Kami akan bekerja ke arah ini."

Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Nakatsukawa Hiroaki, yang terlibat dalam penyelamatan praktisi Falun Gong lebih dari 20 tahun yang lalu, tetap bersuara untuk Falun Gong dan sangat terharu saat mengetahui undang-undang ini disahkan.

Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Nakatsukawa Hiroaki, mengatakan, "Saat AS mengesahkan (undang-undang) ini, saya sangat terharu hingga menangis. Jika ada orang Jepang yang masih terlibat dalam transplantasi organ di luar negeri (Tiongkok), itu adalah kejahatan. Jika politisi, polisi, dan badan kehakiman Jepang tidak menjalankan tugas mereka dengan baik, saya akan merasa malu untuk mereka."

Beberapa anggota parlemen Jepang menyatakan bahwa pemerintah Jepang harus segera mengikuti langkah AS, menggunakan undang-undang sebagai tuas untuk bekerja sama dengan kekuatan keadilan untuk menghilangkan pelanggaran hak asasi manusia, dan menciptakan dunia tanpa penganiayaan.

Anggota Dewan Kota Sakai di Prefektur Osaka, Nishikawa Ryohei, mengatakan, "Ini adalah undang-undang yang sangat penting. Falun Gong telah dianiaya selama 25 tahun, ini adalah langkah besar bagi praktisi Falun Gong yang terus berbicara dan mengungkapkan kebenaran di masyarakat internasional."

Anggota Dewan Kota Kameoka di Prefektur Kyoto, Hiramoto Hidehisa, mengatakan, "Kami perlu mengikuti langkah ini, saya sangat berharap dunia damai tanpa penganiayaan bisa segera terwujud."

Anggota parlemen mengatakan bahwa "RUU Perlindungan Falun Gong" yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS pada peringatan 25 tahun penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong akan berdampak pada masyarakat Jepang dan dunia.