Ada sebuah asrama yang ditempati oleh seorang Guru. Murid-muridnya juga tinggal di sana, dan belajar setiap hari kepada Guru tersebut.
Suatu hari salah seorang muridnya bertanya, "Guru, apa hakikat dari pendidikan?"
Guru itu tersenyum dan berkata, "Malam ini kamu akan mengetahuinya sendiri..."
Pada malam hari itu, Guru menghampiri muridnya, memberikan sebuah buku kepadanya dan berkata, "Ambil buku ini dan simpan di ruang buku!"
Ternyata di dalam ruang itu gelap. Murid itu pergi ke ruangan tersebut sambil membawa buku, tapi segera kembali, gemetar ketakutan.
Guru itu bertanya, "Apa yang terjadi? Mengapa kamu begitu takut?"
Murid menjawab, "Ada ular di ruang buku.."
Guru dengan tenang berkata, "Itu pasti ilusi. Guru baru saja dari sana tadi, lagipula, dari mana ular itu bisa masuk ke ruangan yang tertutup?"
Guru ini kemudian memberikan mantra kepada muridnya dan berkata, "Masuklah ke ruang buku sambil melafalkan mantra ini. Jika ada ular, ular itu akan lari setelah mendengar mantra ini.”
Murid itu kembali masuk ke dalam ruangan, melantunkan mantra, tapi ular itu masih di sana, dan sama sekali tidak beranjak pergi.
Ia keluar lagi dengan ketakutan dan kembali menemui gurunya, berkata, “Ular itu masih ada, dan tidak mau pergi dari sana.”
Kali ini, Guru memberinya lampu yang menyala dan berkata, “Ambil dan bawalah lampu ini. Jika ada ular, ular itu akan lari melihat cahaya lampu.”
Kali ini, Murid pergi ke ruangan sambil membawa lampu yang menyala. Begitu dia memasuki ruangan, dia melihat bahwa tidak ada ular.
Dia menemukan bahwa, itu adalah tali yang tergantung dan menyerupai ular. Karena gelap, dia mengira tali itu benar-benar adalah ular.
Segera, murid menaruh buku di sana, lalu kembali ke Gurunya dan berkata, “Ternyata tidak ada ular Guru, itu adalah sepotong tali. Dalam kegelapan, aku mengira itu adalah ular.”
Guru tersenyum dan berkata, “Nak, Inilah jawaban dari pertanyaanmu. Seperti ilusi yang kamu lihat hari ini, dunia ini terjerat dalam jaringan ilusi yang dalam.
Hanya dengan cahaya pengetahuan yang kemudian memunculkan kebijakan, barulah jaringan ilusi itu dapat disingkirkan.
Inilah hakikat dari pendidikan.”
Dalam kehidupan, karena Ketidaktahuan, kita menciptakan banyak ilusi dan tidak dapat menyingkirkannya, itu semua karena kita kekurangan lampu batin.
Cahaya lampu batin diperoleh melalui belajar secara terus-menerus, serta mengumpulkan pengetahuan secara terus-menerus.
Kecuali jika cahaya lampu batin dinyalakan, orang tidak dapat menyingkirkan ilusi yang dibuat oleh dirinya sendiri di dunia ini, dan karenanya, akan sulit melangkah maju.