Apa yang Bisa Kita Bawa Mati?

Di suatu kota, hiduplah seorang kaya raya bernama Caka. Dia memiliki bisnis dan usaha di berbagai bidang.

Setiap harinya selalu dihabiskan untuk mengelola bisnis, serta mencari cara untuk bagaimana menambah kekayaannya.

Dia terus melakukan itu setiap hari, hingga tak terasa, dia sudah memasuki masa usia senja, dan akhirnya, dia meninggal.

Saat itu roh Caka dibawa ke pengadilan akhirat, dia pun mengantri untuk diadili.

Hakim memanggil roh pertama. Petugas lalu membacakan kisah hidup roh tersebut, dikatakan bahwa selama hidup, roh ini sering berbuat jahat, sehingga dia tidak memiliki pahala yang cukup untuk masuk ke surga, namun, meskipun jahat, ternyata roh ini sering beramal. Dia sering mendonasikan uangnya untuk membantu orang-orang yang kesusahan, dia juga sering beramal dan membantu pembangunan banyak tempat ibadah.

Hakim akhirat lalu memutuskan: “Dia tidak perlu masuk ke neraka, perbuatan amal yang dia lakukan telah membantu sangat banyak orang.”

Kemudian, sekarang adalah giliran Caka untuk diadili, maka dia pun dipanggil untuk maju ke depan.

Petugas membacakan kisah hidup Caka, mengatakan bahwa Caka sering berpikiran licik untuk mengambil untung dalam berbisnis, dan bahkan tidak pernah beramal sedikitpun dalam hidupnya.

Hakim lalu berkata: “Caka, kamu akan dihukum untuk masuk ke neraka!”

Saat itu Caka sangat terkejut, dan dia memprotes:

“Tunggu yang Mulia! Kalau amal bisa menyelamatkan saya, saya bersedia beramal. Saya punya banyak uang, saya rela memberikan uang itu kepada orang-orang yang membutuhkan.”

Hakim bertanya: “Uang? Uang yang mana? Apakah kamu membawa uang bersamamu?”

Caka sendiri bingung, dia baru sadar bahwa dia tidak membawa apapun bersamanya.

Dia berkata: “Tapi..tapi yang Mulia, saya punya harta yang sangat banyak.”

Hakim akhirat berkata lagi: “Oh, maksudmu, uangmu di dunia? Sayang sekali, tidak ada benda materi duniawi apapun yang bisa kamu bawa setelah mati. Semua itu tidak ada artinya lagi bagimu sekarang.”

Caka memohon agar dia bisa hidup kembali ke dunia, dan berjanji akan menggunakan harta kekayaannya untuk amal, dan membantu orang-orang yang membutuhkan.

Hakim berkata lagi: “Percuma! Kenapa tidak kamu lakukan itu saat kamu masih hidup?

Caka berkata: “Saya tidak tahu kalau beramal itu adalah sama dengan mengumpulkan pahala, dan pada akhirnya bisa membantu saya setelah mati. Kalau saja saya tahu dari sejak masih hidup, saya pasti akan banyak beramal.

Mohon Hakim ijinkan saya kembali ke dunia, saya punya banyak harta, akan ada sangat banyak sekali orang yang bisa saya tolong dengan semua harta saya tersebut.”

Hakim akhirat kemudian menjelaskan: “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan di dunia penuh misteri dan kesesatan. Sejak jaman lampau, sudah ada banyak Orang Suci yang turun ke dunia, mengajarkan tentang pentingnya beramal dan berbuat baik, juga mengajarkan tentang adanya Surga dan Neraka, serta kehidupan setelah kematian. Mengapa kamu tidak mau mendengarkan dan malah terus saja mengutamakan harta kekayaan duniawimu?

Sekarang, semua sudah terlambat, kamu sudah tidak punya kesempatan lagi.

Pengawal, masukkan dia ke Neraka!”

Benda materi apapun yang kita miliki di dunia ini, tidak akan bisa kita bawa mati. Namun, semua benda materi itu, bisa kita gunakan untuk mengumpulkan pahala dan amal kebajikan, ketika kita masih hidup dan berada di dunia.

Jadi, jangan sampai menyesal, jangan lupa untuk juga mengumpulkan “harta akhirat”, selagi kita masih memiliki kesempatan.