Kepala untuk Dijual

Suatu ketika sebuah kerajaan diperintah oleh Raja yang perkasa, seorang pejuang yang terampil dan selalu menang dalam setiap pertempuran. Raja-raja dari negara-negara tetangga juga segan pada raja tersebut.

Suatu ketika dia kembali ke kerajaannya setelah memenangkan perang. Para menteri serta prajuritnya juga ikut bersamanya.

Dalam perjalanan pulang, Raja mampir ke sebuah kuil untuk berdoa, setelah berdoa, raja melihat ada seorang pendeta tua yang sedang duduk, segera saja, raja ini menundukkan kepalanya, memberi hormat kepada pendeta, lalu kemudian pendeta itu mendoakan untuk berkah bagi sang Raja.

Para menteri dan prajurit yang menemani Raja menyaksikan semua ini, dan mereka tidak suka melihat sang Raja yang begitu hebat, menundukkan kepalanya di hadapan orang lain.

Setelah tiba di istana, Menteri berkata kepada Raja, “Raja, Anda adalah raja yang sangat perkasa. Anda telah memenangkan begitu banyak pertempuran. Semua orang tunduk kepada Anda. Kepala Anda seharusnya tetap tegak tinggi, tapi Anda malah menundukkan kepala di hadapan seorang pendeta tua. Saya tidak merasa itu pantas.”

Raja tersenyum tapi tidak berkata apa-apa.

Keesokan harinya, Raja memanggil menteri itu dan memberinya sebuah tas besar, berkata, “Ada empat benda di dalam tas ini. Ambil tas ini, pergilah ke pasar dan jual semua benda yang ada di dalam tas ini lalu kembalilah.. Namun, jangan mengintip isi tas ini sebelum kamu sampai di pasar!”

Menteri pergi ke pasar dengan tas itu. Ketika dia membuka tas untuk mengambil isinya, dia terkejut melihat benda-benda di dalamnya.. Tas itu berisi kepala ayam, kepala ikan, kepala kambing, dan kepala manusia.

Menteri tidak dapat menentang perintah Raja. Jadi dia mulai menjual kepala-kepala itu.

Tidak sulit baginya untuk menjual kepala ayam, kepala ikan, dan kepala kambing, tapi tidak ada yang siap membeli kepala manusia.

Kepala manusia itu tidak terjual hingga malam hari, akhirnya Menteri kembali ke Raja tanpa menjualnya.

Raja berkata, “Tidak masalah, cobalah sekali lagi. Tapi kali ini jangan jual kepala manusia itu, kamu berikan saja kepada seseorang tanpa mengambil uang sebagai imbalan.”

Keesokan harinya, Menteri pergi lagi ke pasar dengan kepala manusia yang sama. Dia mencoba memberikan kepala manusia itu kepada orang-orang secara gratis, tapi meskipun gratis, tidak ada yang mau mengambil kepala tersebut. Pada akhirnya, menteri tidak mengerti mengapa Raja memintanya melakukan ini.

Menteri kembali ke istana dan menghadap Raja, Raja kemudian bertanya kepadanya, "Apakah Anda akan menyimpan kepala saya setelah saya mati?"

Menteri menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.

Raja berkata lagi, "Apa yang terjadi jika di hadapan seorang pendeta, kepala saya, yang tidak seorang pun mau mengambilnya bahkan tanpa membayar ini, ditundukkan?

Dengan rendah hati menundukkan kepala, saya mendapatkan berkah dari pendeta. Ingatlah, tidak ada kejayaan apa pun di dunia ini yang pantas diikuti oleh kesombongan.

Kesombongan adalah sia-sia. Kerendahan hati akan selalu membuat seseorang berkembang, sementara kesombongan, hanya akan menyebabkan kehancuran.