12 Jan 2025
2 menit waktu baca
314view
2 menit waktu baca

Taring Raja Babi Hutan

Dahulu kala di hutan yang jauh, hiduplah sekawanan Babi Hutan. Semua Babi Hutan memiliki dua taring yang akan membantu mereka melindungi diri.

Biasanya, Babi Hutan menggunakan taring mereka untuk bertarung dengan para pemburu, karena pemburu adalah musuh sekaligus ancaman terbesar mereka di hutan.

Selama bertahun-tahun, banyak pemburu pergi ke hutan dan menangkap Babi Hutan. Mereka kemudian membawa buruannya ke desa, dan membuat makanan lezat dengan memanggang dagingnya.

Suatu hari, Raja Babi Hutan memutuskan untuk berjaga-jaga, dan bersiap untuk melawan musuh kapan pun dan dimana pun.

Raja Babi Hutan ini kemudian mengasah taringnya setiap hari. Tidak ada hewan di hutan yang berani mendekati Babi Hutan itu atau membuatnya marah. Dia selalu siap bertarung.

Setiap hari, dia akan berdiri di samping satu pohon atau yang lain dan mengasah taringnya. Hal ini membuat suara keras dan semua penghuni hutan bisa mendengarnya.

Itu terdengar seperti seseorang sedang menebang pohon.

Suatu sore, setelah makan, Raja Babi Hutan pergi lagi ke pohon untuk mengasah taringnya. Seekor Rubah dalam perjalanan pulang melewati Babi Hutan itu, dan melihat apa yang dilakukannya.

Rubah ini berpikir, bahwa Babi Hutan itu terlihat seolah sedang bersiap untuk perang besar.

Saat Rubah melihat sekeliling, dia tidak melihat ada seorang pemburu pun. 

Dia mulai bertanya-tanya dalam hati, “Mengapa Babi Hutan ini terus mengasah taringnya di tempat yang tidak ada pemburu?”

Rubah tidak dapat menahan rasa ingin tahunya dan bertanya kepada Raja Babi Hutan, "Babi Hutan, mengapa kamu mengasah taringmu? Apakah ada pemburu di hutan? Haruskah kita semua berhati-hati?"

Awalnya, Raja Babi Hutan tidak menjawab. Namun Rubah yang ingin tahu itu tidak mau bergerak tanpa jawaban. 

Raja Babi Hutan akhirnya menghentikan aktivitasnya dan melihat ke arah Rubah.

"Menurutmu apakah para pemburu akan memberi tahu kita sebelum mereka datang? Jika kita tidak siap setiap saat, kita akan langsung terbunuh. Itulah sebabnya aku selalu mengasah taringku. Siapa yang tahu kapan kita harus bertarung?" kata Raja Babi Hutan, dan kemudian dia mulai mengasah taringnya lagi.

Dalam hidup, cobaan dan ujian akan selalu datang tanpa pintu, itu bisa datang kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, kita tidak pernah boleh berlengah-lengah.