Ada seorang Guru Bijak yang sangat terkenal, yang sering berkeliling memberikan ceramah tentang kehidupan dimana-mana, dia mengandalkan sedekah dan donasi untuk kebutuhan hidupnya.
Kemanapun dia pergi, dia ditemani oleh banyak muridnya.
Setiap kali dia berkeliling, akan ada banyak orang yang memberikan donasi untuknya, dan setiap kali, murid-muridnyalah yang akan membantu menyimpan semua uang donasi tersebut.
Suatu kali, Guru ini tiba di sebuah desa, ada seorang Nenek tua berpakaian lusuh, sangat kurus, yang berupaya mendekati sang Guru Bijak. Nenek ini menggenggam sekeping koin senilai Rp 1.000 di tangannya, dan dia bermaksud mendonasikan uang tersebut untuk Guru Bijak.
Setelah Guru Bijak selesai berceramah, Nenek tua itu segera mendekat ke panggung dan berusaha memberikan uang di tangannya kepada Guru Bijak, namun murid-murid sang Guru mencoba menghentikannya.
Setelah berupaya selama beberapa waktu, akhirnya Nenek ini berhasil mendekat ke panggung, berkata: “Guru, terimalah sedikit sedekah dari saya ini.” Dan kemudian menaruh sekeping uang Rp 1.000 tersebut di depan kaki sang Guru.
Guru Bijak melihatnya dan langsung mengambilnya, lalu kemudian menyimpannya sendiri.
Seorang muridnya meminta uang tersebut untuk disimpan, tapi Guru Bijak menolak memberikannya.
Murid ini heran, lalu bertanya: “Guru, Anda pernah menerima sumbangan uang hingga jutaan rupiah, dan selalu mempercayakan kepada kami untuk menyimpannya. Kali ini, hanya sekeping uang Rp 1.000. Itu bukan jumlah yang besar, tapi Guru tidak mau memberikan kepada kami untuk disimpan. Mengapa begitu Guru?”
Guru Bijak berkata, “Uang Rp 1.000 ini jauh lebih berharga daripada yang jutaan itu. Jika seseorang memiliki beberapa ratus juta, dan dia menyumbangkan satu atau dua, itu tidak berarti banyak.
Sementara, kamu bisa lihat sendiri kondisi wanita tua itu. Uang Rp 1.000 ini bisa jadi adalah satu-satunya yang dia miliki. Dia bahkan tidak memiliki pakaian yang layak dan tampaknya dia tidak mampu membeli makanan yang cukup, tapi dia tetap memberikan semua yang dimilikinya. Itu adalah bantuan terbesar yang pernah diberikan.”
Itulah sebabnya sekeping uang Rp 1.000 tersebut sangat berharga bagi Guru Bijak.
Kita mungkin memiliki banyak kekayaan, dan sering memberikan donasi, tapi itu tidak membuat kita menjadi yang paling dermawan. Memberikan bantuan ketika kita dalam kondisi terbatas, membuatnya lebih berharga.