28 Mar 2024
9 menit waktu baca
107 view
9 menit waktu baca

Serangkaian Teror dan Ancaman pada Shen Yun

Serangkaian Teror dan Ancaman pada Shen Yun

Sebuah ancaman bom dan ancaman penembakan massal telah dilayangkan ke kantor pusat Shen Yun Performing Arts, sebuah perusahaan seni pertunjukan yang berbasis di New York, Amerika Serikat. Berbagai pesan tersebut diterima hanya beberapa hari setelah ancaman bom serupa dikirim ke dua gedung teater di mana Shen Yun tampil selama akhir pekan di California dan Kanada, yang memicu evakuasi dan penyisiran bom oleh aparat kepolisian. Tidak ada bahan peledak yang ditemukan. 

Pihak Shen Yun menerima serangkaian email pada 26 Maret 2024 yang mengklaim bahwa bahan peledak telah ditempatkan di kantor pusatnya di bagian utara New York dan orang-orang akan menyelinap masuk ke dalam gedung, “menembak semua orang yang terlihat,” dan “melempar granat,” demikian bunyi email seperti dikutip The Epoch Times. Ancaman bom tersebut juga disertai permintaan uang tebusan. 

“Beberapa bom plastik C4 telah ditempatkan di berbagai lokasi di Temple Dragon Springs di Shawangunk Ridge, bagian utara New York. Jika Anda tidak ingin melihat Temple Dragon Springs menjadi reruntuhan, maka transferlah uang sebesar US$58 juta sebelum pukul 15.00 besok ke rekening PayPal saya… Jika uang tersebut belum sampai pada pukul 15.00, kami akan meledakkan bom-bom tersebut,” demikian isi surel tersebut, yang ditulis dalam bahasa Mandarin. 

Ancaman penembakan massal, yang dikirim dari alamat email terpisah, tidak meminta uang. “Kami akan menyelinap ke Temple Dragon Springs di Shawangunk Ridge, bagian utara New York, dalam waktu dekat, menembaki siapa pun yang kami lihat dengan senjata dan melemparkan granat ke kerumunan orang,” demikian isi email tersebut, yang juga ditulis dalam bahasa Mandarin. 

Email lain yang dikirim pada hari yang sama menjadi tidak karuan, penuh sumpah serapah dan pengirimnya tampak kesal karena Dragon Springs dan Shen Yun melaporkan ancaman tersebut kepada polisi dan media. 

“Saya, Bos Besar Anda, telah menjadi berita utama ratusan kali! FBI sama sekali tidak perlu dikhawatirkan,” katanya, dengan alasan bahwa “Terus mengirim [email semacam itu] akan membuat polisi lelah, cepat atau lambat, dan mereka akan berpikir bahwa ini adalah anak lelaki yang berteriak ‘Srigala’.” “Lalu suatu hari [saya] akan benar-benar menempatkan bom di teater. Jika bom itu membunuh salah satu dari kalian, maka akan ada satu pengkhianat yang berkurang,” katanya. 

Semua pesan ancaman dari pihak peneror yang diperoleh The Epoch Times, dikirim dari alamat email  berbeda, meski ada kesamaan di antara beberapa akun. FBI telah diberitahukan dan sedang menyelidiki ancaman tersebut, kata perwakilan Shen Yun. The Epoch Times telah menghubungi FBI untuk meminta penjelasan tapi  mendapat jawaban. 

Sasaran Utama Dragon Springs 

Selama bertahun-tahun, rejim Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah berusaha keras untuk menargetkan Shen Yun, sebuah perusahaan yang berbasis di New York, Amerika Serikat yang bertujuan untuk menghidupkan kembali budaya tradisional Tiongkok seperti yang ada sebelum dihancurkan dalam Revolusi Kebudayaan yang dilancarkan oleh Mao Zedong.  

Shen Yun didirikan oleh para penganut latihan spiritual Falun Gong (Falun Dafa), yang menghadapi penganiayaan berat di Tiongkok. Falun Gong adalah latihan kultivasi jiwa da raga berdasarkan prinsip alam semesta yakni Sejati, Baik, dan Sabar. Saat ini Shen Yun sudah menjadi perusahaan seni pertunjukan kelas dunia, yang setiap tahun mengadakan tur keliling dunia. Musim ini, delapan grup tur Shen Yun akan tampil di hampir 800 pertunjukan di sekitar 200 kota dan di lebih dari 20 negara di lima benua. 

Tak heran jika Shen Yun selalu dijegal. Ancaman bom sangat mungkin berkaitan dengan upaya PKT untuk meneror Shen Yun yang sedang gencar mengadakan tour. Baru beberapa bulan rejim PKT menghukum ibu dari salah satu penari utama Shen Yun dengan empat tahun penjara karena keyakinannya. Tahun lalu, Kedutaan Besar Tiongkok setempat tak berhasil menekan pemerintah Republik Dominika untuk membatalkan pertunjukan Shen Yun di negara itu. Upaya serupa juga terjadi di Korea Selatan yang mengakibatkan beberapa teater membatalkan pertunjukan tersebut. 

Ada juga insiden yang mengancam jiwa. Pada tahun 2021, sebuah bus wisata yang membawa artis Shen Yun di California diserang tembakan. Dalam beberapa insiden lainnya, ban bus perusahaan telah diiris sedemikian rupa sehingga akan meledak di jalan apabila sabotase tidak terdeteksi. 

Sasaran utama dari teror PKT yang sebenarnya adalah Dragon Springs. Ancaman bom pertama sudah menargetkan kawasan gunung itu saat dikirim pada 14 Maret 2024. Dragon Springs sendiri merupakan lokasi kantor pusat perusahaan Shen Yun yang juga menjadi tempat bagi dua sekolah swasta seni dengan bangunan bergaya Dinasti Tang. Dua sekolah seni itu adalah Fei Tian College, dan  Fei Tian Academy of the Arts yang belakangan setelah berkembang pindah ke Middletown pada 2017.   

Selain menjadi pusat pelatihan Shen Yun, Master Li Hongzhi yang merupakan pendiri Falun Gong (Falun Dafa) juga tinggal di kawasan kompleks seluas 427 acre (1,73 km2) di Deerpark, New York  itu. Kawasan Dragon Springs sebagian berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi pengikut Falun Gong  yang melarikan diri dari penganiayaan dan telah melahirkan komunitas Tionghoa yang signifikan di daerah tersebut. 

Dragon Springs sendiri memiliki keajaiban arsitektur. Termasuk kuil Buddha bergaya dinasti Tang yang dibangun menggunakan teknik kuno sambungan kayu yang saling terkait, tanpa paku atau sekrup. “Pada dasarnya, Dragon Springs adalah satu- satunya tempat di dunia di mana spektrum yang luas dari budaya asli Tiongkok ada dan dipupuk, bebas dari pengaruh komunis apa pun,” kata George Xu kepada The Epoch Times. 

Rejim PKT telah mengeluarkan perintah untuk “menyerang” kawasan tersebut secara sistematis, demikian pesan dokumen internal PKT yang sebelumnya diperoleh The Epoch Times. Selama 15 tahun terakhir, Dragon Springs telah menghadapi gangguan keamanan, pelecehan, dan vandalisme, serta serangkaian teror. 

Namun upaya paling rumit yang menargetkan gunung berasal dari serangkaian tuntutan hukum lingkungan yang diajukan oleh kelompok yang memiliki hubungan dengan Tiongkok. Grup itu beroperasi sebagai organisasi nirlaba dengan nama NYEnvironcom, didirikan oleh Alex Scilla, seorang Amerika yang pernah tinggal  15 tahun di Tiongkok, dan mempertahankan kepentingan bisnis di sana.  

Alex Scilla sengaja pindah kembali ke Amerika Serikat pada 2019 dengan fokus utama menjalankan misi kelompoknya, yang pada gilirannya hampir seluruhnya didedikasikan untuk kampanye melawan Dragon Springs. Kelompok tersebut secara finansial mendukung seorang aktivis lokal, Grace Woodward, yang juga menjadi salah satu anggota dewannya. Hubungan Alex Scilla dengan PKT menjadi subjek investigasi The Epoch Times tahun lalu. 

NYEnvironcom mencantumkan sebagai “mitra” di situs webnya dengan perusahaan berbasis di China yang dicap sebagai Frontier Environ. Alex mendirikan perusahaan tersebut pada 2019, tak lama setelah dia pindah kembali ke Amerika Serikat dan memulai organisasi nirlabanya. Istrinya, yang beretnis Tionghoa, bekerja sebagai penyelia perusahaan. Perusahaan tersebut tampaknya merupakan satu-satunya usaha bisnis Alex yang dapat memberikan pendapatan meski tak jelas sumbernya.  

Alex dan Grace telah terlibat dalam pola tuntutan hukum lingkungan yang tidak pantas terhadap Dragon Springs. Tapi meskipun semua tuntutan hukum dibatalkan di pengadilan, namun tetap dimanfaatkan oleh Alex Scilla dan Woodard untuk memicu liputan negatif di media lokal. Framing negatif itulah tujuan mereka menyerang. 

Tuntutan Tak Jelas 

Grace Woodward mengajukan gugatan lingkungan pertama pada tahun 2019, mengklaim bahwa perbaikan salah satu pintu masuk ke properti Dragon Springs akan mengganggu lahan basah dan merusak propertinya—tanah kosong di seberang jalan. 

Gugatan tersebut dibatalkan pada tahun 2020 oleh hakim Mahkamah Agung Orange County, yang memutuskan bahwa sebenarnya tidak ada lahan basah. Selain itu, Grace dan rekan penggugatnya “tidak menunjukkan kerugian apa pun”, dan mereka telah “gagal, dalam segala hal” untuk memberikan bukti untuk mendukung klaimnya. 

Tak puas dengan keputusan itu, Grace mengajukan banding pada tahun berikutnya dan gagal lagi. Pada awal 2022, Alex dan Grace mengajukan gugatan dengan tuduhan Dragon Springs telah membuang air limbah dengan fecal coliform ke sungai setempat. Namun gugatan itu dibatalkan oleh pengadilan federal akhir tahun 2022. Dalam  sidang,  hakim memutuskan bahwa surat pemberitahuan wajib yang dikirim oleh kelompok tersebut sebelum mengajukan gugatan tidak cukup dan terlalu kabur. 

Itu tampaknya tidak menghalangi Alex dan Grace. Awal tahun ini, kelompok Alex mengirimkan pemberitahuan niat lain untuk menuntut Dragon Springs. Namun menurut perwakilan Dragon Springs, pemberitahuan terbaru lagi-lagi bermasalah. “Surat mereka sangat membingungkan dan tidak masuk akal sehingga orang bahkan tidak dapat mengatakan dengan pasti tuduhan apa yang sebenarnya,” kata George Xu, wakil presiden Dragon Springs, kepada The Epoch Times dalam sebuah pernyataan. 

“Kekurangan dalam pemberitahuan terbaru ini sesuai dengan pola yang sangat jelas. Tuntutan hukum sebelumnya  yang  mereka  ajukan  terhadap Dragon Springs semuanya dibatalkan karena dirumuskan dengan pernyataan palsu dan kesimpulan yang tidak rasional. Menurut George Xu, gugatan itu malah digunakan untuk menyerang kampus sekolah dan perkembangannya. 

“Mereka tidak benar-benar melindungi lingkungan. Sebaliknya, mereka ingin melakukan apa saja untuk menghambat perkembangan kami dan menghasilkan berita negatif tentang kampus kami,” jelas Xu. Jadi, meskipun tuntutan hukum mereka gagal di depan hukum, mereka terus berusaha membajak sistem hukum kuntuk menyerang Shen Yun. 

Tuntutan hukum mereka memang ironis dan tidak berdasar. Sebab sejak awal Dragon Springs dan kampus Fei Tian dirancang dan dibangun dengan citarasa Tiongkok kuno yang selaras dengan alam. “Kami adalah penjaga lingkungan yang bertanggung jawab dan mampu, dan kami mengambil tanggung jawab ini dengan sangat serius.” 

Kelompok Alex bermarkas sekitar 40 mil jauhnya di New Paltz, New York—tanah pinggiran untuk advokasi lingkungan karena dekat Waduk Ashokan, yang menyediakan air minum untuk Kota New York. Namun, kelompok itu telah menunjukkan sedikit minat pada masalah lingkungan di halaman belakang rumahnya sendiri. 

Adapun Grace,  di  lingkungannya  sendiri di Godeffroy telah berjuang selama bertahun- tahun dengan ganggang beracun di Danau Guymard. Pada tahun 2021, danau tersebut dimasukkan oleh Departemen Konservasi Lingkungan (DEC) Negara Bagian New York ke dalam “daftar air yang terganggu” karena kadar fosfor yang berlebihan. Tetapi sekali lagi, baik NYEnvironcom maupun Grace sepertinya tidak tertarik dengan masalah itu. 

Surat terbaru Alex Scilla menyebutkan sampel air dengan tingkat coliform yang tinggi, tetapi tidak jelas dari mana tepatnya air itu berasal dan bagaimana air itu tercemar. Kawasan Dragon Springs dilayani oleh pabrik pengolahan air limbahnya sendiri, yang menghilangkan bakteri dalam air limbah, termasuk coliform. Selain itu, tidak ada air limbah yang diolah dibuang ke sungai. Pabrik pengolahan beroperasi “dengan cara yang memuaskan,” menurut laporan dari inspeksi DEC September 2022. 

Tahun lalu, Alex dan Grace mengklaim ke pengadilan bahwa satu sampel yang menunjukkan keberadaan coliform tinggi dikumpulkan di “area tambak” di sungai Basher Kill yang berdekatan dengan properti Dragon Springs. Rekaman kamera keamanan yang ditinjau oleh The Epoch Times menunjukkan “area genangan” tidak ada pada saat sampel dikumpulkan. Karena kekeringan, sungai pasang surut dan daerah itu mengering, kecuali beberapa genangan air. 

“Tidak ada yang tahu apa yang mungkin telah terendam di genangan kecil yang terisolasi ini, mengingat area hutan yang padat dipenuhi dengan satwa liar, dan kotoran hewan juga mengandung coliform,” kata George Xu sebelumnya kepada The Epoch Times. Tampaknya Alex dan Grace kembali merujuk ke sampel itu di surat terbaru. “Pemberitahuan terbaru ini mengandung kekurangan yang mendekati kekonyolan,” kata George Xu. 

Menggunakan kelompok Amerika, undang-undang lingkungan, atau peraturan daerah sebagai alat untuk mencapai tujuannya akan sepenuhnya sesuai dengan karakter PKT, kata Trevor Loudon, seorang pakar infiltrasi komunis di Barat. “Kami tahu bahwa RRT akan menggunakan kelompok Amerika untuk membantu mereka secara ekonomi atau membantu mereka secara militer,” kata Trevor kepada The Epoch Times. “Mengapa mereka tidak menggunakan orang Amerika untuk menutup oposisi budaya juga?” 

Jika seseorang memiliki ikatan kuat dengan China terus melakukan upaya terfokus melawan basis Shen Yun, “kelihatannya kesimpulan yang paling jelas” bahwa PKT terlibat, katanya. Casey Fleming, CEO BlackOps Partners dan pakar kontraintelijen, setuju bahwa langkah seperti itu akan muncul dari pedoman PKT. Rezim mengejar strategi “perang tak terbatas” dan “perang hibrida”—menggunakan setiap dan semua aspek masyarakat sebagai alat untuk mencapai tujuan yang sama seperti perang, untuk mengalahkan dan mendominasi musuh, katanya. 

Aktivisme lingkungan juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan dan kepentingan ini, untuk menggagalkan pembangunan ekonomi dan berfungsi sebagai kedok untuk pengumpulan intelijen, katanya. FBI telah menempatkan fokus yang signifikan dalam menyelidiki pengaruh PKT di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Direktur FBI Christopher Wray, dalam pidato Juli 2020 di Institut Hudson, mengatakan bahwa “dari hampir 5.000 kasus kontrainteli jen FBI aktif yang saat ini sedang berlangsung di seluruh negeri, hampir setengahnya terkait dengan China.” 

“Kami sekarang telah mencapai titik di mana FBI membuka kasus kontraintelijen baru terkait China setiap 10 jam,” katanya. Christopher juga memperingatkan bahwa para diplomat RRT menargetkan “federal, negara bagian, dan bahkan pejabat lokal” di seluruh negara sebagai bagian dari operasi pengaruh mereka. 

“Semua tekanan yang tampaknya tidak penting ini menambah lingkungan pembuatan kebijakan di mana orang Amerika menemukan diri mereka ditahan oleh Partai Komunis Tiongkok,” kata Christopher dalam pidatonya.