12 Agu 2023
4 menit waktu baca
89 view
4 menit waktu baca

Empat Peringatan dari Dewa Kematian

Empat Peringatan dari Dewa Kematian

Ada seorang pria yang sangat takut akan kematian. Sepanjang waktu, dia selalu berpikir, “Saya bisa mati kapan saja. Apa yang harus saya lakukan? Bagaimana saya bisa menghindari itu?”

Dia terus berpikir dan berpikir, akhirnya ia memutuskan untuk mengundang Dewa Kematian dan bertanya kepadanya.

Dia selalu berdoa siang malam untuk mengundang Dewa kematian.

Suatu hari, Dewa Kematian pun datang, pria ini lalu bertanya: “Dewa Kematian, Anda adalah dewa yang bertugas mencabut nyawa, mungkinkah jika Anda tidak mengambil nyawa saya?"

Dewa Kematian menjawab: “Wahai manusia, ketahuilah, semua yang hidup pada akhirnya akan mati, semua yang lahir di dunia ini, pada akhirnya harus menghadapi kematian. Ini adalah hukum alam semesta. Tidak ada jalan keluar dari itu."

(Pria): "Baiklah, kalau begitu, bisakah saya meminta satu hal?"

(Dewa kematian): "Apa yang ingin kamu minta?"

(Pria): "Sebelum waktunya saya mati, bisakah saya mendapatkan pengingat, agar saya menjadi sadar bahwa masa hidup saya tidak lama lagi, sehingga bisa segera menghabiskan waktu yang tersisa dalam hidup untuk lebih banyak berbuat kebaikan, serta menyembah Tuhan?"

(Dewa): "Baiklah, itu mudah saja. Saya akan mengirimkan peringatan padamu, bukan hanya satu, tapi 4 peringatan dan jeda waktu diantara peringatan tersebut juga cukup panjang, jadi kamu akan punya kesempatan untuk memperbaiki diri, dan lebih banyak menggunakan waktumu untuk menyembah Tuhan."

Mendengar permintaannya dipenuhi oleh Dewa Kematian, pria ini menjadi sangat senang.

Kini dia menjadi tidak terlalu takut lagi menghadapi kematian. Dia berpikir bahwa dia akan menjalani hidupnya dengan bahagia, dan akan segera bertobat setelah mendapat peringatan dari Dewa Kematian.

Singkat cerita, beberapa tahun pun berlalu, sang Dewa Kematian datang kembali menemuinya dan berkata:

(Dewa Kematian): "Hai manusia, saya datang untuk menjemputmu, sudah waktunya kamu ikut denganku, sekarang juga."

(Pria): "Hah! Bagaimana bisa? Kenapa Dewa membohongi saya dan tidak menepati janji? Bukankah Dewa mengatakan akan mengirimkan 4 peringatan sebelum waktunya saya mati? Mana peringatan itu?"

(Dewa kematian): "Saya sudah menepati janji saya, saya sudah mengirimkan peringatan bukan hanya satu, tapi empat peringatan."

(Pria): "Hah? Peringatan yang mana?"

(Dewa kematian): "Baiklah, dengarkan baik-baik, saya jelaskan padamu.”

Peringatan pertama, adalah ketika saya mengubah rambutmu menjadi berwarna putih, itu untuk mengingatkanmu bahwa masa mudamu sudah lewat, dan sudah waktunya kamu perlahan-lahan melepaskan pengejaran di masa mudamu, dan mulai lebih banyak beribadah menyembah Tuhan. Tapi kamu tidak peduli, dan malah mewarnai rambutmu kembali menjadi hitam.

Peringatan kedua, adalah ketika saya membuat penglihatanmu menjadi kabur, itu untuk mengingatkanmu, bahwa jangan lagi terlalu terikat dengan hal-hal duniawi yang terlihat di depan mata. Sudah waktunya kamu mengalihkan pandangan dari hal-hal duniawi, dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk berbuat kebaikan. Namun kamu tidak peduli, malah menggunakan kacamata tebal dan terus saja mengejar hal-hal duniawi yang menurutmu layak dipandang.

Peringatan ketiga, adalah ketika saya membuat gigi-gigimu menjadi tanggal. Itu adalah untuk mengingatkanmu bahwa sudah waktunya kamu mengurangi keinginan untuk mengejar kenikmatan duniawi, dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk beribadah dan menyembah Tuhan, namun kamu tidak peduli, kamu memasang gigi palsu dan terus saja berfokus untuk mengejar kenikmatan duniawi.

Peringatan keempat, adalah ketika saya mulai memunculkan penyakit di tubuhmu, yang memang adalah akibat dari perbuatanmu sendiri di masa lalu. Untuk mengingatkanmu, bahwa jangan lagi berfokus mengejar hal-hal duniawi, dan lebih banyaklah menggunakan tenaga untuk beribadah dan menyembah Tuhan. Namun kamu tidak peduli, dan terus saja menggunakan tenagamu untuk mengejar hal-hal duniawi, tanpa ingat untuk menyembah Tuhan."

Pria itu mulai menangis setelah mendengar peringatan-peringatan yang telah dikirimkan dalam hidupnya. Tapi dia tidak menyerah, lalu mencoba membujuk Dewa Kematian, dia berkata:

(Pria): "Dewa Kematian, seumur hidup saya menghabiskan waktu untuk mengumpulkan harta kekayaan duniawi, dan kini harta saya sangat banyak. Silahkan ambil harta saya dan kembalilah beberapa tahun lagi."

(Dewa Kematian): "Hahaha, wahai manusia, ketahuilah, hanya mereka yang masih terikat dengan duniawi, yang bisa disuap dengan materi dan harta kekayaan. Jika kamu ingin membuat saya mengubah pikiran, seharusnya kamu lebih banyak mengumpulkan amal kebaikan.”

Sudah, sekarang waktunya kamu pergi dan ikut bersama saya. Semua harta, uang dan kekayaanmu, tidak satupun yang bisa kamu bawa. Tinggalkan semuanya di sini!"

Ada kebenaran yang tidak berubah, bahwa semua yang hidup, pada akhirnya akan mati.

Harta dan kekayaan, benda materi apapun yang kita kejar dan peroleh di dunia ini, pada akhirnya juga harus kita tinggalkan.

Hanya amal dan kebaikan yang akan terus bersama kita, bahkan setelah kita mati.

Ingatlah untuk selalu berbuat baik, dan menghindari perbuatan jahat, karena ajal, bisa datang kapan saja, bahkan sebelum kita sempat bertobat.